Rabu, 28 Desember 2011

mikroorganisme


Residen dan Transient Mikroorganisme

http://setiaoneputras.files.wordpress.com/2011/06/flora-normal2.jpg?w=150&h=120
Mikroorganisme
            Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan.Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang.Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.
Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista, dan alga renik. Fungi, terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya, meskipun banyak yang tidak menyepakatinya. Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang dapat dibiakkan dalam cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis.
Mikroorganisme tidak saja terdapat dan hidup di lingkungan, akan tetapi juga di tubuh manusia. Tubuh manusia tidaklah steril atau bebas dari mikroorganisme, begitu manusia dilahirkan ia langsung berhubungan dengan mikroorganisme.
Untuk dapat menyebabkan penyakit, mikroorganisme harus dapat masuk ke tubuh inang, namun tidak semua pertumbuhan mikroorganisme dalam tubuh inang dapat memyebabkan penyakit. Banyak mikroorganisme tumbuh pada permukaan tubuh inang tanpa menyerang jaringan tubuh dan merusak fungsi normal tubuh.
Mikroorganisme  dapat  memasuki tubuh inang (mahkluk hidup) melalui berbagai macam jalan, misalnya melalui membran mukosa, kulit, ataupun rute parental. Banyak bakteri dan virus memiliki akses memasuki tubuh inang melalui membran mukosa saluran pernafasan, gastrointestinal, saluran genitourinari, konjungtiva, serta membran penting yang menutupi bola mata dan kelopak mata.
o   Saluran pernafasan
Saluran pernafasan merupakan jalan termudah bagi mikroorganisme infeksius. Mikroorganisme terhirup melalui hidung atau mulut dalam bentuk partikel debu. Penyakit yang muncul umumnya adalah pneumonia, campak, tuberkulosis, dan cacar air.
o   Saluran pencernaan
Mikroorganisme dapat memasuki saluran pencernaan melalui bahan makanan atau minuman dan melalui jari tangan yang terkontaminasi mikroorganisme patogen. Mayoritas mikroorganisme tersebut akan dihancurkan oleh asam klorida (HCL) dan enzim-enzim di lambung, atau oleh empedu dan enzim di usus halus. Mikatroorganisme yang berahan dapat menimbulkan penyakit. Misalnya demam tifoid, disentri amoeba, hepatitis A, dan kolera. Patogen ini selanjutnya dikeluarkan melalui feses dan dapat ditransmisikan ke inang lainnya melalui air, makanan, atau jari-jari tangan yang terkontaminasi.
o   Kulit
Kulit sangat penting sebagai pertahanan terhadap penyakit. Kulit yang tidak mengalami perlukaan tidak dapat dipenetrasi oleh mayoritas mikroorganisme. Beberapa mikroorganisme memasuki tubuh melalui daerah terbuka pada kulit, folikel rambut, maupun kantung kelenjar keringat. Mikroorganisme lain memasuki tubuh inang pada saat berada di jaringan bawah kulit atau melalui penetrasi atau perlukaan membran mukosa. Rute ini disebut rute perenteral. Suntikan, gigitan, potongan, luka, atau pembedahan dapat membuka rute infeksi parenteral.
o   Rongga mulut
Pada permukaan rongga mulut terdapat banyak koloni mikroorganisme. Salah satu penyakit yang umum pada rongga mulut akibat kolonisasi mikroorganisme adalah karies gigi. Karies gigi diawali akibat pertumbuhan Streptococcus mutans dan spesies Streptococcus lainnya pada permukaan gigi. Hasil fermentasi metabolism menghidrolisis sukrosa menjadi komponen monosakarida, fruktosa, dan glukosa. Enzim glukosiltransferasi selanjutnya merakit glukosa menjadi dekstran. Residu fruktosa adalah gula utama yang difermentasi menjadi asam laktat. Akumulasi bateri dan dekstran menempel pada permukaan gigi dam membentuk plak gigi.
Populasi bakteri plak didominasi oleh Streptococcus dan anggota Actinomyces. Karena plak sangat tidak permeabelm terhadap saliva, maka asam laktat yang diproduksi oleh bakteri tidak dilarutkan atau dinetralisasi dan secara perlahan akanmelunakkan enamel gigitepat plak tersebut melekat,
Mikroorganisme Penyebab Infeksi
Mikroorganisme dapat menyebabkan infeksi tergantung pada: jumlah microorganisme, virulensi (kemampuan menyebabkan penyakit), kemampuan untuk masuk dan bertahan hidup dalam host serta kerentanan dari host/penjamu.

Penyebab infeksi dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:
·         Bakteri
Bakteri merupakan penyebab terbanyak dari infeksi. Ratusan spesies bakteri dapat menyebabkan penyakit pada tubuh manusia dan dapat hidup didalamnya, bakteri bisa masuk melalui udara, air, tanah, makanan, cairan dan jaringan tubuh dan benda mati lainnya.
·         Virus
Virus terutama berisi asam nukleat (nucleic acid), karenanya harus masuk dalam sel hidup untuk diproduksi.
·         Fungi
Fungi terdiri dari ragi dan jamur
·         Parasit
 Parasit hidup dalam organisme hidup lain, termasuk kelompok parasit adalah protozoa, cacing dan arthropoda.
Kolonisasi merupakan suatu proses dimana benih mikroorganisme menjadi flora yang menetap/flora residen. Mikroorganisme bisa tumbuh dan berkembang biak tetapi tidak dapat menimbulkan penyakit. Infeksi terjadi ketika mikroorganisme yang menetap tadi sukses menginvasi/menyerang bagian tubuh host/manusia yang sistem pertahanannya tidak efektif dan patogen menyebabkan kerusakan jaringan.
Tipe infeksi

o   Infeksi lokal : spesifik dan terbatas pada bagain tubuh dimana mikroorganisme tinggal.
o   Infeksi sistemik : terjadi bila mikroorganisme menyebar ke bagian tubuh yang lain dan menimbulkan kerusakan.
o   Bakterimia : terjadi ketika dalam darah ditemukan adanya bakteri
o   Septikemia : multiplikasi bakteri dalam darah sebagai hasil dari infeksi sistemik
o    Infeksi akut : infeksi yang muncul dalam waktu singkat
o    Infeksi kronik : infeksi yang terjadi secara lambat dalam periode yang lama (dalam hitungan bulan sampai tahun)

Rantai Infeksi
Mikroorganisme yang secara alamiah terdapat di tubuh manusia disebut flora normal atau mikrobiota
Proses terjadinya infeksi seperti rantai yang saling terkait antar berbagai faktor yang mempengaruhi, yaitu agen infeksi, reservoir, portal of exit, cara penularan, portal of entry dan host/ pejamu yang rentan.
Flora Normal Pada Tubuh Manusia
Manusia secara konstan berhubungan dengan beribu-ribu mikroorganisme. Mikrobe tidak hanya terdapat dilingkungan, tetapi juga menghuni tubuh manusia. Mikrobe yang secara alamiah menghuni tubuh manusia disebut flora normal, atau mikrobiota. Selain itu juga disebutkan bahwa flora normal adalah kumpulan mikroorganismeyang secara alami terdapat pada tubuh manusia normal dan sehat. Kebanyakan flora normal yang terdapat pada tubuh manusia adalah dari jenis bakteri. Namun beberapa virus, jamur, dan protozoa juga dapat ditemukan pada orang sehat.
Flora normal dalam tubuh umumnya tidak patogen, namun pada kondisi tertentu dapat menjadi patogen oportunistik. Penyakit timbul bila infeksi menghasilkan perubahan pada fisiologi normal tubuh.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehadiran flora normal pada tubuh manusia adalah
1.nutrisi
2.kebersihan seseorang (berapa seringnya dibersihkan)
3.kondisi hidup
4.penerapan prinsip-prinsip kesehatan
Flora normal pada tubuh manusia
Flora normal biasanya ditemukan di bagian-bagian tubuh manusia yang kontak langsung dengan lingkungan misalnya kulit, hidung, mulut, usus, saluran urogenital, mata, dan telinga . Organ-organ dan jaringan biasanya steril.
1. Kulit
http://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/01/yty.jpg?w=570
Kebanyakan bakteri kulit di jumpai pada epitelium yang seakan-akan bersisik (lapisan luar epidermis), membentuk koloni pada permukaan sel-sel mati. Kebanyakan bakteri ini adalah spesiesStaphylococcus dan sianobakteri aerobik, atau difteroid. Jauh di dalam kelenjar lemak dijumpai bakteri-bakteri anaerobik lipofilik, seperti Propionibacterium acnes penyebab jerawat. Jumlahnya tidak dipengaruhi oleh pencucian. Staphylococcus epidermidis yang bersifat nonpatogen pada kulit namun dapat menimbulkan penyakit saat mencapai tempat -tempat tertentu seperti katup jantung buatan dan sendi prostetik (sendi buatan). Bakteri ini lebih sering ditemui pada kulit dibandingkan dengan kerabatnya yang bersifat patogen yaitu Staphylococcus aureus. Secara keseluruhan ada sekitar 103-104 mikroorganisme/cm2 yang kebanyakan terletak pada stratum (lapisan) korneum. Bakteri anaerob dan aerob sering bersama-sama menyebabkan infeksi sinergistik, selulitis dari kulit dan jaringan lunak. Bakteri-bakteri tersebut merupakan bagian dari flora normal.
2. Hidung dan Nasofaring (nasopharynx)
Flora utama hidung terdiri dari korinebakteria, stafilokokus dan streptokokus. Dalam hulu kerongkongan hidung, dapat juga dijumpai bakteri Branhamella catarrhalis (suatu kokus gram negatif) dan Haemophilus influenzae (suatu batang gram negatif).Pemusnahan flora normal faring dengan penisilin dosis tinggi dapat menyebabkan over growth: bakteria negatif Gram seperti Escherichia coli, Klebsiella, Proteus, Pseudomonas atau jamur.
3. Mulut
Kelembapan yang paling tinggi, adanya makanan terlarut secara konstan dan juga partikel-partikel kecil makanan membuat mulut merupakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri. Mikrobiota mulut atau rongga mulut sangat beragam; banyak bergantung pada kesehatan pribadi masing-masing individu.
Pada waktu lahir, rongga mulut pada hakikatnya merupakan suatu inkubator yang steril, hangat, dan lembab yang mengandung sebagai substansi nutrisi. Air liur terdiri dari air, asam amino, protein, lipid, rongga mulut menjadi mantap. Jasad-jasad renik ini tergolong ke dalam genus Streptococcus, Neisseria, Veillonella, Actinomyces,da n Lactobacillus.
4. Orofaring (oropharinx)
Orofaring (bagian belakang mulut juga dihuni sejumlah besar bakteri Staphylococcus aureus dan S. epidermidis dan juga difteroid. Tetapi kelompok bakteri terpenting yang merupakan penghuni asli orofaring ialah streptokokus hemolitik, yang juga dinamakanStreptokokus viridans. Biakan yang ditumbuhkan dari orofaring juga akan memperlihatkan adanyaBranchamella catarrhalis, spesies Haemophilus, serta gular-galur pneumokokus avirulen (Streptococcus pneumonia).
5. Peruthttp://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/01/fgj.jpg?w=570
Isi perut yang sehat pada praktisnya steril karena adanya asam hidroklorat di dalam sekresi lambung. Setelah ditelannya makanan, jumlah bakteri bertambah tetapi segera menurun kembali dengan disekresikannya getah lambung dan pH zat alir perut pun menurun.
6. Usus Kecil
Usus kecil bagian atas (atau usus dua belas jari) mengandung beberapa bakteri. Di antara yang ada, sebagian besar adalah kokus dan basilus gram positif. Di dalam jejunum atau usus halus kos ong (bagian kedua usus kecil, di antara usus dua belas jari dan ileum atau usus halus gelung) kadang kala dijumpai spesies-spesies Enterokokus, Laktobasilus, dan Difteroid. Khamir Candida albicans dapat juga dijumpai pada bagian usus kecil ini. Pada bagian usus kecil yang jatuh (ileum), mikrobiota mulai menyerupai yang dijumpai pada usus besar. Bakteri anaerobik dan enterobakteri mulai nampak dalam jumlah besar.


7. Usus Besar
Di dalam tubuh manusia, kolon atau usus besar, mengandung populasi mikrobe yang terbanyak. Telah diperkirakan bahwa jumlah mikroorganisme di dalam spesimen tinja adalah kurang lebih 1012 organisme per gram. Basilus gram negatif anaerobik yang ada meliputi spesies Bacteroides (B. fragilis, B. melaninogenicus, B. oralis) dan Fusobacterium. Basilus gram positif diwakili oleh spesies-spesies Clostridium(serta spesies-spesies Lactobacillus.
Flora saluran pencernaan berperan dalam sintesis vitamin K, konversi pigmen empedu dan asam empedu, absorpsi zat makanan serta antagonis mikroba patogen.
8. Saluran Kemih
Pada orang sehat, ginjal, ureter (saluran dari ginjal ke kandung kemih), dan kandung kemih bebas dari mikroorganisme, namun bakteri pada umunya dijumpai pada uretra (saluran dari kandung kemih ke luar) bagian bawah baik pada pria maupun wanita. Tetapi jumlahnya berkurang di dekat kandung kemih, agaknya disebabkan efek antibakterial yang dilancarkan oleh selaput lendir uretra dan seringnya epitelium terbilas oleh air seni. Ciri populasi ini berubah menurut variasi daur haid. Penghuni utama vagina dewasa adalah laktobasilus yang toleran terhadap asam. Bakteri ini mengubah glikogen yang dihasilkan epitelium vagina, dan didalam proses tesebut menghasilkan asam. Penumpukan glikogen pada dinding vagina disebakan oleh kegiatan indung telur; hal ini tidak dijumpai sebelum masa akil balig ataupun setelah menopause (mati haid). Sebagai akibat perombakan glikogen, maka pH di dalam vagina terpelihara pada sekitar 4.4 sampai 4,6.
Mikrooganisme yang mampu berkembang baik pada pH rendah ini dijumpai di dalam vagina dan mencakup enterokokus, Candida albicans , dan sejumlah besar bakteri anaerobik. Sistem urinari dan genital secara anatomis terletak berdekatan, suatu penyakit yang menginfeksi satu sistem akan mempengaruhi siste m yang lain khususnya pada laki-laki. Saluran urin bagian atas dan kantong urine steril dalam keadaan normal. Saluran uretra mengandung mikroorganisme seperti Streptococcus, Bacteriodes, Mycobacterium, Neisseria dan enterik. Sebagian besar mikroorganisme yang ditemukan pada urin merupakan kontaminasi dari flora normal yang terdapat pada kulit. Keberadaan bakteri dalam urine belum dapat disimpulkan sebagai penyakit saluran urine kecuali jumlah mikroorganisme di dalam urine melebihi 105 sel/ml.
9. Mata (Konjungtiva) dan Telinga
Mikroorganisme konjungtiva terutama adalah difteroid (Coynebacterium xerosis), S. epidermidis dan Streptokukus non hemolitik. Neiseria dan basil gram negatif yang menyerupai spesies Haemophilus (Moraxella) seringkali juga ada. Flora konjungtiva dalam keadaan normal dikendalikan oleh aliran air mata, yang mengandung lisozim.
Flora liang telinga luar biasanya merupakan gambaran flora kulit. Dapat dijumpai Streptococcus pneumonia, batang gram negatif termasuk Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureusdan kadang-kadang Mycobacterias aprofit. Telinga bagian tengah dan dalam biasanya steril.
10. Bakteri di Darah dan jaringan
Pada keadaan normal darah dan jaringan adalah steril. Kadangkadang karena manipulasi sederhana seperti mengunyah, menyikat gigi, ekstraksi gigi, flora komensal dari mulut dapat masuk ke jaringan atau darah. Dalam keadaan normal mikroorganisme tersebut segera dimusnahkan oleh sistem kekebalan tubuh. Hal seperti itu dapat terjadi pula dengan flora faring, saluran cerna dan saluran kemih. Pada keadaan abnormal seperti adanya katup jantung abnormal, atau protesa lain, bakteremia di atas dapat mengarah pada pembentukan koloni dan infeksi
Flora normal yang menempati kulit terdiri dari dua jenis flora yaitu flora sementara (transient mikroorganisme)dan flora tetap (residen mikroorganisme) Flora transien terdiri atas organisme yang sangat beragam, bersifat patogen atau tidak patogen, dan tidak dapat mempertahankan dirinya dari tekanan-tekanan kompetisi organisme lain. Sedangkan flora residen adalah mikroflora yang bersifat tidak patogen dan dapat mempertahankan dirinya dari tekanan-tekanan kompetisi organisme lain, termasuk probiotik.
http://setiaoneputras.files.wordpress.com/2011/06/virus.jpg?w=150&h=109
·         Flora Sementara (Transient mikroorganisme)
Flora transient terdiri dari mikroorganisme non pathogen atau potensial pathogen yang tinggal dikulit atau dimukosa selama kurun waktu tertentu,berasal dari lingkungan yang terkontaminasi. Organisme transient normalnya ada dan jumlahnya stabil, organisme ini bisa hidup dan berbiak di kulit. Organisme transien melekat pada kulit saat seseorang kontak dengan obyek atau orang lain dalam aktivitas normal. Organisme ini siap ditularkan, kecuali dihilangkan dengan cuci tangan.
Flora ini pada umumnya tidak menimbulkan penyakit (mempunyai patogenitas lebih rendah) dan jumlahnya lebih sedikit disbanding flora tetap. Jika terdapat gangguan pada resident flora,maka mokroorganisme transient dapat berpoliferasi dan menimbulkan penyakit.
Mikroorganisme trantient yang terdiri atas bakteri,jamur,ragi,virus,dan parasit terdapat dalam berbagai bentuk,dari berbagai sumber yang pada akhirnya dapat terjadi kontak dengan kulit. Biasaanya mikroorganisme ini terdapat dipermukaan kulit,ujung jari dan dibawah kuku.
Kuman patogen yang mungkin dijumpai dikulit sebagai mikroorganisme transient adalah E.Coli,Salmonella sp,Shigella sp,Clostridium perfringens,Giardia lamblia,virus Norwalk,dan virus hepatitis A.
The Association for Professionals in Infection Control (APIC) dalam Rahmawati dan Triana 2008) memberikan pedoman bahwa mikroorganisme transient adalah mikroorganisme yang diisolasi dari kulit, tetapi tidak selalu ada atau menetap di kulit
·         Flora Tetap (resident mikroorganisme).
Mikroorganisme ini merupakan mikroorganisme yang sering ditemukan dikulit dengan tipe yang relative sama yang ditemukan pada epidermis dan celah kulit,melekat lebih kuat pada permukaan kulit dan sulit dilepaskan. Mempunyai fungsi untuk mempertahankan keadaan dan fungsi normal tubuh. Bagian terluar dari epidermis yang disebut corneum merupakan lapisan sel yang lebih datar dan lebih halus dibandingkan dengan sel-sel yang lain.
Lapisan ini paling penting dalam pendistribusian mikroflora residen dan transient. Kelenjar dalam kulit mengeluarkan (sekresi) keringat dan minyak,sedangkan kulit berfungsi secara konstan pengaturan pengeluaran kringat,minyak dan sel-sel yang mati kebagian permukaan. Jika bahan-bahan tersebut tercampur dengan bahan-bahan dari lingkungan sekitar, seperti debu,kotoran,dan lemak,maka akan membentuk suatu lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan bakteri. Sejalan dengan peningkatan sekresi maka bakteri akan terus tumbuh. Selain itu dengan adanya lemak dan kulit yang mengeras membuat flora resident sulit lepas dari kulit meskipun dengan surgical scrub.
Flora resident yang paling sering dijumpai adalah Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus koagulase negative lainnya, Corynebaterium dengan densitas populasi antara 102-103 CFU/cm2. Flora resident tidak bersifat patogen kecuali Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit jika telah mencapai jumlah 1.000.000 atau 106 per gram,suatu jumlah yang cukup untuk memproduksi toksin.
Flora anaerobik seperti Propionibacterium acne, tinggal di lapisan kulit lebih dalam, dalam folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea. P. acne menempati bagian kulit yang berminyak. Sedikit populasi jamur (Pityrosporum) juga ditemukan sebagai mikroorganisme tetap. Jenis dan jumlah mikroorganisme tetap bervariasi dari satu individu ke individu lainnya dan berbeda di antara regio tubuh. Sebagian besar mikroorganisme tetap tidak berbahaya.
. Organisme residen tidak dengan mudah bisa dihilangkan melalui cuci tangan dengan sabun dan deterjen biasa kecuali bila gosokan dilakukan dengan seksama.
Faktor-faktor yang memperngaruhi kehadiran flora resident pada tubuh manusia adalah:
-          Nutrisi
-          Kebersihan seseorang (berapa seringnya dibersihkan)
-          Kondisi hidup
-          Penerapan prinsip-prinsip kesehatan

Beberapa ciri-ciri dari flora residen dan transient
Flora Residen
Flora Transient
1.        Nonpatogen
1.   pathogen atau nonpatogen
2.        Stabil dipermukaan kulit
2. Bukan merupakan organism yang secara teratur terdapat dipermukaan kulit(adanya dalam waktu singkat saja)
3.        Hampir selalu ada di individu normal
3.  lebih sukar dihilangkan dari kulit yang sakit
4.        Dapat mempertahankan diri dari tekanan kompetisi organisme lain
4.  Kalau flora residen terganggu, flora transient dapat berkolonisasi, proliferasi, dan  menyebabkan penyakit
5.        Dapat memperbanyak diri
5. tidak dapat mempertahankan dirinya secara tetap pada kulit normal dengan cara menghapus atau dengan disinfektan (dapat dieliminasi dengan membilas/mencuci dgn disinfektan)
6.        Tidak mudah dihilangkan dengan cara menghapus(dapat dikurangi dengan dibilas tetapi tidak dieliminasi)
7.        Jenis organismenya sangat kecil (tidak beraneka ragam)
6. jenis organismenya sangat banyak (beraneka ragam)

Keuntungan dari adanya flora normal pada kulit adalah menghasilkan asam lemak yang menghambat spesies bakteri lain untuk menginvasi kulit,sedang kerugiaannya adalah organisme dari kulit perianal ascend uretra dapat menyebabkan infeksi saluran urin dan infeksi opurtunistik, yang awalnya flora normal yang nonpatogen (karena turunnya imun,perubahan lingkungan,dan penggunaan antibiotic spectrum luas)

1 komentar:

  1. The King Casino | Situs Judi Slot Online Terbaik 2021
    Play online Pragmatic Play Slots at The 바카라 사이트 King Casino - Member Baru & https://septcasino.com/review/merit-casino/ Terpercaya deccasino 2021! Rating: www.jtmhub.com 98% 1xbet korean · ‎240,388 votes

    BalasHapus